
Bagi yang pernah sekolah tentu tidak asing dengan kegiatan ekstrakurikuler (kegiatan di luar kurikulum belajar mengajar) yang bermacam-macam; mulai dari olahraga, kesenian, kesehatan, agama, kepemimpinan, ataupun wirausaha. Begitu pula di perguruan tinggi, selain kegiatan perkuliahan, tentu banyak pula kegiatan kemahasiswaan yang lain. Kadangkala justru mahasiswa memberikan waktu dan tenaganya lebih banyak untuk kegiatan ekstrakurikuler daripada untuk kuliah. Banyak yang merasakan bahwa pengalaman di kegiatan ekstrakurikuler lebih berharga dan berguna ketika bekerja daripada kuliah itu sendiri.
Lalu bagaimana ekstrakurikuler ketika kita bekerja? Ya, terutama ketika bekerja sebagai “budak korporasi” yang berkantor dari pagi sampai sore, bahkan kadang lembur sampai malam. Ternyata menurut survey yang dilakukan kepada 122 senior eksekutif, kegiatan ekstrakurikuler (atau istilah kerennya external engagement) sangatlah penting untuk menjadi pemimpin yang sukses ke depannya. Bahkan dikatakan bahwa organisasi juga mendapatkan keuntungan ketika karyawannya mempunya kegiatan ekstrakurikuler. Dari 122 orang yang disurvey tadi, 100 orang lebih menyatakan bahwa aspek kegiatan ekstrakurikuler menjadi salah satu pertimbangan ketika melakukan assessment (misal dalam mencari suksesor).
Apa sajakah keuntungan jangka panjang dari kegiatan ekstrakurikuler di luar pekerjaan?
- Mengisi Ulang (Recharge) Energi
- Dengan menyisihkan waktu untuk kegiatan di luar pekerjaan, kita bisa menghindari burnout (kelelahan). Dari banyak kegiatan ekstra tersebut, kita bisa mendapatkan inspirasi dan hal-hal yang mungkin tidak terpikirkan jika terus menerus menghadapi pekerjaan utama.
- Membangun Pengetahuan, Kemampuan, dan Kepercayaan Diri
- Di mana pun kita dapat mempelajari keterampilan baru atau bahkan belajar dari kesalahan-kesalahan yang kemudian dapat kita ambil pelajarannya untuk diterapkan di pekerjaan harian kita.
- Mengembangkan Perspektif yang Lebih Luas
- Tentu saja hal lain yang bisa didapatkan dari kegiatan ekstrakurikuler adalah mengembangkan networking dengan bertemu orang-orang baru dan memperoleh sudut pandang yang lain. Ada yang bilang bahwa cara belajar yang terbaik adalah dari OPE (Other People’s Experiences).
Akan tetapi, di luar benefit-benefit tersebut, ada hal-hal yang perlu diperhatikan ketika akan mengambil kegiatan ekstrakurikuler di luar pekerjaan utama, antara lain:
- Membagi waktu.
- Menentukan peluang yang tepat.
- Komitmen.
Jadi mau mengambil ekstrakurikuler apa di luar pekerjaan Anda? Olahraga? Kegiatan agama? Relawan? Komunitas Bisnis? atau yang lainnya? Apa pun itu, asalkan dapat dijalani dengan penuh komitmen dan dapat meningkatkan produktivitas Anda.
Disarikan dari artikel HBR.